Ancaman Penyakit Kelamin Wanita
Posted by
Balqiz
/ On : 11:14 AM/ Thank you for visiting my small blog here. If you wanted to discuss or have the question around this article, please contact me e-mail at herdiansyah hamzah@yahoo.com.
BlogInspiratif - Secara psikologis dan fisik, wanita memiliki perbedaan dengan kaum pria. Kaum wanita lebih memiliki sensitifitas, baik secara psikologis maupun dari sisi kondisi fisiknya. Oleh karena itu, ada beberapa bagian tubuh dari wanit yang memerlukan penanganan khusus agar tetap dalam kondisi sehat. Salah satu bagian tubuh yang sangat sensitif tersebut terletak pada bagian kelamin wanita.
Hal ini karena bagian kelamin wanita memiliki struktur yang cenderung terbuka. Akibatnya, ancaman resiko terhadap masuknya kuman atau virus yang membahayakan lebih besar daripada ancaman yang menimpa pada kaum pria. Untuk mencegah masuknya bakteri atau kuman melalui bagian kelamin wanita inilah, seorang wanita harus menjaga kebersihan bagian vital tersebut.
Di sisi lain, dengan kondisi tersebut akan lebih baik bagi kaum wanita untuk memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada bagian kelamin wanita tersebut. seperti munculnya perubahan siklus menstruasi yang tidak teratur, munculnya sesuatu di sekitar bagian tersebut atau juga ada perasaan yang tidak wajar yang berasal dari saluran reproduksi wanita tersebut.
Secara umum, munculnya beberapa masalah yang berhubungan dengan bagian kelamin wanita pada dasarnya merupakan indikasi terjadinya masalah hormonal. Namun bisa juga hal ini disebabkan proses hubungan seksual yang kurang tepat. Bila menghadapi kondisi tersebut, langkah yang paling tepat adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Akan lebih baik lagi, jika kita bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin guna mendapatkan pemeriksaan yang lebih teliti.
Dengan demikian, kita bisa mengetahui dengan pasti apa penyebab dari masalah yang terjadi pada bagian kelamin wanita terseut. Demikian juga, untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai kondisi terkini seperti masalah kesehatan seksual, pencegahan kejahatan seksual serta tips aman tentang perawatan bagian vital perempuan tersebut.
Hal inilah yang selama ini belum banyak dilakukan masyarakat. Mengingat, sebagian besar kaum perempuan di Indonesia masih merasa malu untuk datang ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Sebab, ada sebuah stigma yang muncul di tengah masyarakat bahwa penyakit yang terjadi pada bagian kelamin wanita adalah penyakit yang diidentikkan dengan perilaku negatif yang dilakukan seseorang.
Pemahaman inilah yan harus diubah. Sebab, datang ke dokter spesialis tersebut bukanlah identik dengan perilaku negatif seseorang. Melainkan sebuah upaya untuk menjaga dan merawat kesehatan diri seseorang, khususnya pada bagian kelamin wanita.
Dan bagi kaum perempuan yang mengalami masalah kesuburan, merupakan hal yang baik apabila mereka mau berkonsultasi dengan dokter. Sebab, dengan demikian akan didapat sebuah informasi mengenai penyebab masalah kesuburan yang mereka alami.
Masalah Kelamin Wanita
Sebagai bagian yang rentan, ada beberapa masalah yang kerap muncul pada bagian kelamin wanita. Beberapa jenis masalah yang sering muncul tersebut di antaranya adalah :
1. HPV
HPV merupakan singkatan dari Human Papillomavirus. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi virus yang muncul karena adanya hubungan seksual yang paling umum. Penyakit ini cenderung tidak membahayakan. Meski demikian, apabila pada test smear menunjukkan hasil yang kurang normal, dokter yang memeriksa akan memberikan rujukan untuk dilakukan sebuah uji laboratorium.
Untuk mengetahui apakah seseorang terkena penyakit HPVini adalah dengan melakukan cervical smear atau dengan cara screening kesehatan seksual. Selain itu, proses pemeriksanaan secara rutin perlu dilakukan minimal sekali setiap tiga tahun sekali. Bagi perempuan yang merokok, sebaiknya segera menghentikan kebiasan buruk ini. Sebab dari hasil penelitian menunjukkan fakta adanya keterkaitan antara kebiasaan merokok dan kanker vulva. Selain itu, bagi mereka yang memliki resiko hubungan seks tinggi, sebaiknya menggunakan pelindung kondom pada saat berhubungan seksual.
2. PID
Satu dari sepuluh wanita di dunia diduga mengalami masalah yang dikenal dengan nama Pelvic Inflamatory Disease ini. Apabila gangguan ini tidak segera ditangani, akan berdampak pada hilangnya kesuburan seorang wanita.
Gejala penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya rasa sakit pada bagian pinggul ketika terjadi hubungan seksual. Selain itu, akan muncul pendarahan yang kurang teratur dan pada bagian vagina akan muncul bau yang berbeda dari biasanya. Meski tidak berbahaya, namun sebaiknya segeralah memeriksakan diri apabila mengalami masalah tersebut.
Bagi mereka yang sudah terkena masalah ini pada bagian kelamin wanita, bisa menyembuhkan dengan menggunakan antibiotik. Selain itu, untuk mencegah agar tidak terkena gangguan PID ini, seseorang harus bisa menjaga perilaku seksualnya. Hindari melakukan seks bebas tanpa menggunakan pengaman seperti kondom. Selain itu yang paling utama adalah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin pada dokter spesialis. Hal ini khususnya harus dilakukan oleh mereka yang memiliki resiko tinggi.
3. BV
Bacterial Vaginosis kerap dialami perempuan pada usia produktif. Infeksi ini termasuk salah satu jenis masalah yang kerap muncul. Gejala yang mengiringi infeksi ini seperti munculnya rasa gatal yang berlebih, munculnya bau amis serta terjadinya perubahan pada bagian dalam kelamin wanitta. Meski tidak berbahaya, apabila infeksi ini dibiarkan bisa berkembang menjadi PID.
Menjaga Kesehatan Kelamin Wanita
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam upaya menjaga kesehatan bagian kelamin wanita. Diantaranya adalah :
Membersihkan dengan cairan khusus secara rutin. Pastikan semua perlengkapan yang digunakan saat membersihkan bagian tersebut dalam kondisi steril dan bersih dari kuman.
Bergantilah menggunakan pakaian dalam minimal dua kali sehari.
Hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat dalam jangka waktu lama.
Biasakan hidup sehat.
Menghindarkan diri dari perilaku seks bebas.
Memeriksakan diri secara rutin ke dokter.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment