Bernapas adalah kegiatan yang kita lakukan setiap saat. Tahukah Anda bahwa kita bernapas sebanyak 22.000 sehari? Tetapi karena sudah begitu menyatu dengan diri kita, kita sering kali tidak sadar sedang melakukannya.
Bahkan, kadang-kadang kita bernapas dengan cara yang salah. Padahal bernapas, bila dilakukan dengan benar, dapat membantu meredakan pikiran yang dipenuhi stres, mengurangi penyakit jantung, alergi, bahkan menurunkan berat badan!
Saat berat badan naik, sering kali kita mengira masalahnya hanya pada makanan yang kita makan. Padahal, kemungkinan apa yang kita pikirkan juga memengaruhi.
"Stres secara emosional itu bisa menyebabkan berat badan naik," ujar Dean Ornish MD, President Preventive Medicine Research Institute di Sausalito, California, Amerika Serikat. "Stres itu mempercepat konversi kalori menjadi lemak karena Anda lebih cenderung makan berlebihan atau memilih makanan yang tidak sehat ketika stres."
Karena itu, kendalikan dulu stres Anda, maka Anda dapat mengendalikan berat badan. Cara terbaik untuk itu adalah berfokus pada memperlambat napas, yang akan membantu mengurangi hormon stres.
Faktor lain penyebab naiknya berat badan yang dapat diatur dengan pernapasan adalah heart rate variability (HRV), di mana interval waktu di antara detak jantung bervariasi. Menurut Kelly McGonigal PhD, penulis Yoga for Pain Relief, fluktuasi yang terjadi saat demi saat bisa membantu menentukan bagaimana Anda harus merespons stres.
"Studi menunjukkan bahwa orang dengan detak jantung yang bervariasi cenderung lebih memiliki kontrol diri, sedangkan mereka yang variasi detak jantungnya rendah lebih cenderung menyerah pada godaan," katanya. Godaan yang dimaksud tak lain adalah makanan yang tidak sehat tadi.
Trik pernapasan
Cobalah untuk melatih pernapasan secara perlahan karena hal ini meningkatkan HRV dan membuat Anda lebih waspada terhadap perbuatan Anda. Anda juga lebih mampu menurunkan kadar stres dan mengendalikan pola makan yang berlebihan, demikian menurut McGonigal.
Cara melakukan pernapasan ini, menghirup napas melalui hidung selama 4 detik, diikuti dengan mengeluarkan napas selama 8 detik melalui bibir yang dikerutkan (seperti meniup sedotan).
Cara lain adalah menerapkan metode pernapasan Hindu yang disebut ujjayi. Tarik napas melalui hidung selama 6 detik, kemudian keluarkan napas melalui mulut selama 6 detik seolah-olah Anda sedang mencoba menciptakan kabut di cermin. Buat suara seperti "hahhhh..." sambil menarik atau mengunci perut ke dalam.
Pada tarikan napas berikutnya, cobalah membuat suara yang sama dengan mulut tertutup. Suaranya harus seperti rumah siput atau koklea di dalam telinga, kata McGonigal.
Bahkan, kadang-kadang kita bernapas dengan cara yang salah. Padahal bernapas, bila dilakukan dengan benar, dapat membantu meredakan pikiran yang dipenuhi stres, mengurangi penyakit jantung, alergi, bahkan menurunkan berat badan!
Saat berat badan naik, sering kali kita mengira masalahnya hanya pada makanan yang kita makan. Padahal, kemungkinan apa yang kita pikirkan juga memengaruhi.
"Stres secara emosional itu bisa menyebabkan berat badan naik," ujar Dean Ornish MD, President Preventive Medicine Research Institute di Sausalito, California, Amerika Serikat. "Stres itu mempercepat konversi kalori menjadi lemak karena Anda lebih cenderung makan berlebihan atau memilih makanan yang tidak sehat ketika stres."
Karena itu, kendalikan dulu stres Anda, maka Anda dapat mengendalikan berat badan. Cara terbaik untuk itu adalah berfokus pada memperlambat napas, yang akan membantu mengurangi hormon stres.
Faktor lain penyebab naiknya berat badan yang dapat diatur dengan pernapasan adalah heart rate variability (HRV), di mana interval waktu di antara detak jantung bervariasi. Menurut Kelly McGonigal PhD, penulis Yoga for Pain Relief, fluktuasi yang terjadi saat demi saat bisa membantu menentukan bagaimana Anda harus merespons stres.
"Studi menunjukkan bahwa orang dengan detak jantung yang bervariasi cenderung lebih memiliki kontrol diri, sedangkan mereka yang variasi detak jantungnya rendah lebih cenderung menyerah pada godaan," katanya. Godaan yang dimaksud tak lain adalah makanan yang tidak sehat tadi.
Trik pernapasan
Cobalah untuk melatih pernapasan secara perlahan karena hal ini meningkatkan HRV dan membuat Anda lebih waspada terhadap perbuatan Anda. Anda juga lebih mampu menurunkan kadar stres dan mengendalikan pola makan yang berlebihan, demikian menurut McGonigal.
Cara melakukan pernapasan ini, menghirup napas melalui hidung selama 4 detik, diikuti dengan mengeluarkan napas selama 8 detik melalui bibir yang dikerutkan (seperti meniup sedotan).
Cara lain adalah menerapkan metode pernapasan Hindu yang disebut ujjayi. Tarik napas melalui hidung selama 6 detik, kemudian keluarkan napas melalui mulut selama 6 detik seolah-olah Anda sedang mencoba menciptakan kabut di cermin. Buat suara seperti "hahhhh..." sambil menarik atau mengunci perut ke dalam.
Pada tarikan napas berikutnya, cobalah membuat suara yang sama dengan mulut tertutup. Suaranya harus seperti rumah siput atau koklea di dalam telinga, kata McGonigal.
0 comments:
Post a Comment