Bakal Calon Ketua Umum PSSI Bertambah Satu Lagi

Bakal calon yang akan bertarung pada pemilihan ketua umum PSSI pada Kongres PSSI di Pulau Bintan, 19 Maret 2011. Setelah Nurdin Halid, George Toisutta, Nirwan Dermawan Bakrie, kini muncul nama Arifin Panigoro.

Tiga nama pertama diumumkan saat penyerahan berkas bakal calon dari Sekretariat Jenderal PSSI kepada tim verifikasi, Minggu, 6 Februari lalu. Sedangkan nama Arifin justru muncul setelah berkas diterima oleh tim Verifikasi.

Ketua Tim Verifikasi, M Zein mengatakan, telah terjadi kesalahan saat penyerahan berkas kesekretariatan PSSI. Formulir pencalonan Arifin yang diusung oleh salah satu anggota PSSI terselip di antara berkas lainnya.

Akibatnya, saat penyerahan berkas, Minggu lalu nama Arifin tidak ikut diumumkan. Saat itu, yang muncul hanyalah nama Nurdin Halid (81 suara), George Toisutta (12 suara), dan Nirwan Dermawan Bakrie (2 suara).

"Formulir pencalonan Arifin Panigoro terselip. Dengan ditemukannya surat tersebut, maka balon Ketum PSSI jadi ada 4 nama. Soal pengumuman resminya, saya serahkan Gusti Randa (juru bicara Tim Verifikasi)," kata M Zein.

Terpisah, Gusti saat ditemui wartawan mengakui adanya kesalahan entry yang dilakukan oleh kesekretariatan. Karena itu, saat mengecek ulang berkas-berkas yang sudah masuk, pihaknya menemukan dukungan pencalonan Arifin.

”Ini soal validitas. Kami memang harus cek sendiri dan surat pencalonan Arifin dan George memang ada,” ujar Gusti.

Pengprov NTB Sambangi Kantor PSSI
Munculnya nama Arifin tak lepas dari langkah Pengprov PSSI Nusa Tenggara Timur mendatangi langsung kantor PSSI, siang tadi. Anggota PSSI tersebut mengutus Sekretaris II Pengprov NTB, Mohammad Sabron untuk mengecek berkas mereka.

Sabron datang dengan membawa tiga lembar bukti fotokopi surat dukungan Pengprov PSSI NTB kepada Arifin Panigoro berikut tanda terima. Surat dikungan ditujukan untuk nama Arifin sebagai balok ketum dan George Toisutta sebagai wakil ketum.

Surat tersebut tertandatangan 31 Januari dan diberikan ke PSSI pada 4 Februari dengan paraf penerima staf kesekretariatan PSSI, Souraya Fahrina.

"Pada prinsipnya formulir itu tetap otentik. Sesuai dengan ketentuan, ada tanda tangan dan stempel resmi PSSI,” kata Sabron usai pertemuan.

Sabron menambahkan staf kesekretarian memilih bungkam saat ditanya sebab formulir dukungan itu terselip. "Mereka diam dan tak menjelaskan alasan formulir kami terselip," lanjut Sabron.