Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai mueium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.
Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
sumber : Ustz.H.Ahmad Sarwat
sudah sangat jelas sekali bahwa adanya manusia purba adalah sebuah rekayasa tetapi kenapa hal yg jelas2 direkayasa itu tetap dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan ..bahkan bukan saja di negara kita..di negara lain pun masih menggunakan teori tersebut. Masih sangat lekat dalam ingatan ..seolah masih kemaren pelajaran sejarah yg membahas tentang manusia purba itu. Sungguh sangat terlihat negara kita yang sekuler (walopun g mau dibilang sekuler!..waks !)…bahkan asal usulnya dibuat sekuler..ckckck…
Bagaimana nasib generasi kita yang juga masih menggunakan kurikulum yang sama? Maka jangan heran jika kebingungan2 seperti ini bakal terjadi. Maka akan terbentuk dalam benak mereka bahwa dalam pelajaran agama nenek moyang kita adalah Nabi Adam tapi klo ngisi soal ujian harus menjawab tentang ciri-ciri manusia purba etc. Sungguh terlalu…..
Wallahu a’lam bishshawab..
Sesungguhnya semua pertanyaan itu dapat ditemukan jawabannya dalam kamus besar manusia yaitu Al Qur’an.
0 comments:
Post a Comment